Sekolah : SD Negeri 017 Muara Bahan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : V/ 2
Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi : Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model
B.
Kompetensi Dasar : Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau
lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
Indikator : Menentukan model yang akan dibuat dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya, misal periskop, atau lensa sederhana.
C.
Tujuan Pembelajaran:
o Siswa dapat
Membuat kaca pembesar dari air
o Siswa dapat
Membuat kaca pembesar dari bohlam
Karakter
siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian
( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness)
D.
Tujuan
Perbaikan Pembelajaran
Dengan
menggunakan media pembelajaran berupa karton, kaca pembesar, lilin, lampu
senter dan kertas, serta diterapkannya metode Demonstrasi, diharapkan dapat
memperbaiki pemahaman siswa tentang sifat-sifat cahaya serta dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
E.
Materi
Ajar
Cahaya dan
Sifat-sifatnya
-
Sifat-sifat
cahaya
Cahaya
mempunyai sifat-sifat : Merambat lurus, Dapat dipantulkan, Dapat dibiaskan,
Dapat didispersikan.
4. Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah
pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang berbeda
kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai
alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke
zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis
normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila
cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan
dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air
ke udara.
Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada
kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang
dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah.
5. Cahaya dapat diuraikan
Kita juga dapat mengamati peristiwa dispersi cahaya pada balon air. Kita dapat menggunakan air sabun untuk membuat balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar matahari, kamu akan melihat berbagai macam warna berkilauan pada permukaan balon air tersebut.
Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai macam alat, di antaranya periskop, teleskop, kaleidoskop, dan lup.
·
Periskop
Awak kapal selam yang berada di kedalaman laut
dapat mengamati permukaan laut menggunakan periskop. Periskop menerapkan sifat
cahaya yang berupa pemantulan. Cahaya dari atas permukaan laut ditangkap oleh
suatu cermin, kemudian dipantulkan menuju mata pengamat di dalam kapal selam.
Berikut bahan yang diperlukan untuk membuat
periskop sederhana, yakni kardus bekas atau karton, perekat (dapat berupa lem
atau selotip), dua buah cermin datar (usahakan memiliki ukuran yang sama, yaitu
panjang 10 cm dan lebar 6 cm), busur untuk mengukur derajat kemiringan,
gunting, dan kertas untuk membungkus periskop.
Langkah pertama dalam pembuatan periskop sederhana ini adalah ambil karton atau kardus dan dibagi menjadi lima bagian. Dengan rincian, 2 bagian berukuran 6 cm bagian, 2 bagian berukuran 4 cm, dan bagian terakhir berukuran 2 cm (untuk merekatkan sisi periskop, lihat gambar). Tak ada patokan ukuran di sini, buatlah sesuai kebutuhan saja. Kemudian, buat dua lubang berbentuk lingkaran (gambar 3) yang nantinya akan berfungsi untuk tempat melihat.
Langkah selanjutnya, buat dudukan cermin agar nantinya cermin dapat miring 45 derajat. Agar pas kemiringannya, gunakan busur untuk mengukur derajat kemiringannya. Panjang dudukan cermin adalah 6 cm. Rekatkan sisi periskop menggunakan lem atau selotip (membentuk bangun balok). Kedua cermin datar tersebut diselipkan pada celah yang sebelumnya dibuat. Cermin bagian atas menghadap ke bawah, cermin bagian bawah menghadap ke atas (bagian yang mengkilap berada di atas).
Perhatikan saat memasang kedua cermin, yakni harus saling berhadapan agar nantinya dapat memantulkan bayangan objek sesuai dengan konsep cara kerja periskop. Pembuatan periskop sederhana ini lebih dianjurkan menggunakan bahan dari kardus bekas. Sebab, secara umum lebih tebal dan lebih kuat dari karton biasa. Jika ingin membuat periskop yang tahan air, bahan yang digunakan dapat memilih kaca atau kayu lapis yang nantinya dapat diwarnai dengan cat anti air atau dilapisi selotip pada setiap sisinya. Gunanya, agar saat dipakai dalam air, periskop tidak kemasukan air.
Langkah pertama dalam pembuatan periskop sederhana ini adalah ambil karton atau kardus dan dibagi menjadi lima bagian. Dengan rincian, 2 bagian berukuran 6 cm bagian, 2 bagian berukuran 4 cm, dan bagian terakhir berukuran 2 cm (untuk merekatkan sisi periskop, lihat gambar). Tak ada patokan ukuran di sini, buatlah sesuai kebutuhan saja. Kemudian, buat dua lubang berbentuk lingkaran (gambar 3) yang nantinya akan berfungsi untuk tempat melihat.
Langkah selanjutnya, buat dudukan cermin agar nantinya cermin dapat miring 45 derajat. Agar pas kemiringannya, gunakan busur untuk mengukur derajat kemiringannya. Panjang dudukan cermin adalah 6 cm. Rekatkan sisi periskop menggunakan lem atau selotip (membentuk bangun balok). Kedua cermin datar tersebut diselipkan pada celah yang sebelumnya dibuat. Cermin bagian atas menghadap ke bawah, cermin bagian bawah menghadap ke atas (bagian yang mengkilap berada di atas).
Perhatikan saat memasang kedua cermin, yakni harus saling berhadapan agar nantinya dapat memantulkan bayangan objek sesuai dengan konsep cara kerja periskop. Pembuatan periskop sederhana ini lebih dianjurkan menggunakan bahan dari kardus bekas. Sebab, secara umum lebih tebal dan lebih kuat dari karton biasa. Jika ingin membuat periskop yang tahan air, bahan yang digunakan dapat memilih kaca atau kayu lapis yang nantinya dapat diwarnai dengan cat anti air atau dilapisi selotip pada setiap sisinya. Gunanya, agar saat dipakai dalam air, periskop tidak kemasukan air.
·
Teleskop
Teleskop memiliki prinsip kerja yang hampir
sama dengan periskop. Teleskop memiliki dua lensa yang dapat membiaskan cahaya.
Adanya pembiasan itu& membuat objek yang jauh terlihat sangat dekat.
Teleskop pertama dibuat pada tahun 1608 oleh orang Belanda bernama Hans
Lippershey. Setahun kemudian, Galileo Galilei menyempurnakan teleskop itu.
Setelah disempurnakan, teleskop dapat digunakan untuk mengamati bintang.
·
Kaleidoskop
Kaleidoskop adalah mainan yang dibuat
menggunakan cermin. Dengan alat ini, kamu dapat membuat aneka macam pola yang
mengagumkan. Pola-pola ini diperoleh karena bayangan benda-benda dalam
kaleidoskop mengalami pemantulan berkali-kali. Dengan demikian, jumlah benda
terlihat lebih banyak daripada benda aslinya.
· Lup
Lup merupakan alat
optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa lensa cembung. Lup
berfungsi membantu mata untuk melihat benda-benda kecil agar tampak besar dan
jelas.
F.
Metode
Pembelajaran
Penggunaan media yang tepat dan metode yang tepat pula akan menjadikan kegiatan
pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga motivasi
dan hasil belajar siswa meningkat. Oleh karena itu, perlu menggunakan alat
peraga, model interaktif dan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA
materi Cahaya dan
Sifat-sifatnya di SD Negeri 017 Muara Bahan.
G.
Langkah-langkah
Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal / Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
o Mengucapkan
salam waktu memasuki ruangan
o Sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai, guru memimpin berdo’a sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing.
o Memeriksa
daftar hadir dan mencatat siswa yang tidak masuk.
o Memberikan
pertanyaan untuk mengingatkan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan
memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan.
o Menyampaikan
Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
o Memahami
peta konsep tentang cahaya
o Mengulang
materi pertemuan sebelumnya
o Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan
kompetensi yang diharapkan
|
2.
Kegiatan Inti
&
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F
Siswa dapat
Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana
dengan menerapkan sifat-sifat cahaya
F
Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
F
memfasilitasi
peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
&
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F
Membuat kamera
lubang jarum
F
Membuat spektrum
cahaya
F
memfasilitasi
peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F
memberi
kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
F
memfasilitasi
peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok;
F
memfasilitasi
peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
&
Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi, guru:
F
Guru bertanya
jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F
Guru bersama
siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
|
3.
Penutup
o Memberikan motivasi untuk memodifikasi hasil
rancangan sehingga menghasilkan karya/model yang terbaik.
|
4.
Pekerjaan Rumah
-
|
H.
Media Belajar
o Buku IPA SD Kelas V SALING TEMAS
o Kertas karton,
pelubang kertas, kotak kecil, segelas air putih, sendok ekcil, kertas koran.
o Bohlam bekas,
obeng, olastik, karet gelang, air jernih, kertas koran
I.
Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
·
Menentukan model
yang akan dibuat dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, misal periskop, atau
lensa sederhana.
|
Tugas Individu dan Kelompok
|
Pilihan
Ganda
|
·
Membuat kaca
pembesar dari
- Air
- Bohlam
|
Demonstrasi
Menunjukkan Pembiasan Cahaya
1.
Sediakan
mangkuk plastik, uang logam dan air!
2.
Taruhlah
mangkuk plastik di atas meja, kemudian letakkan uang logam di dalamnya!
3.
Pandanglah
bibir mangkuk segaris dengan pinggiran uang logam! Usahakan uang logam sedikit
terlihat oleh mata!
No comments:
Post a Comment